Senin, 03 September 2012

Si Luby

Hai kenalkan namaku luby..aku adalah sebuah botol minuman, aku punya teman namanya kipi, si tali skipping yang selalu menemaniku di dalam rumah kami..ya setidaknya itulah sebutanku buat kuni, si plastik temanku yang satu lagi. Kuni selalu memeluk kami kemanapun kami dibawa khususnya ke suatu lapangan besar tempat para orang melakukan kegiatan lari, dan kedua temanku ini sudah menjadi keluarga bagiku (mungkin lebih malah).
Kami selalu bersama di kala senja, menghabiskan waktu, bercanda dan tertawa sambil melihat matahari terbenam, dan tak lupa hembusan si angin sepoi-sepoi pun menambah keakraban kami.

Tapi kadang-kadang aku berpisah dari mereka saat aku dibawa ke tempat lain, ditempat yang banyak sekali orang yang membaca, suasananya sepi dan benar-benar sunyi, aku rindu kedua temanku kuni dan kipi...meskipun aku juga punya teman sih di tempat ini, namanya dodok si sendok, dan akuk si mangkuk.
Tapi mereka punya rumah dan anehnya warna mereka semua pink, mereka kadang melihatku aneh mungkin karena warnaku tak sama dengan mereka, aku terlalu polos dan warna kulitku transparan jadi semua orang bisa melihat isi tubuhku, tidak seperti mereka, oh iya satu lagi mereka sangat nyaman dengan rumahnya.
Sekarang aku benar-benar tersisih, aku berdiri jauh dari mereka..aku dianggap tak ada dan sekarang aku hanya bisa melihat si rumah yang memeluk mereka dengan hangat sambil tertawa.
Tapi aku bersumpah si kuni adalah rumah ternyaman dan tentunya teman ternyaman yang pernah kukenal sepanjang eksistensiku atau sebelum aku benar-benar sudah tua dan sudah tak berguna..juga kipi adalah teman ngobrol yang paling seru, ia sangat kocak dan bisa membuatku tertawa terpingkal-pingkal hingga menangis.

Oh iya bukan berarti aku tak pernah ngobrol dengan akuk, aku pernah cuma berdua dengannya, waktu kami dibawa ke sebuah kantor besar, ya tanpa dodok dan rumahnya. Dia cerita saat tubuhnya dipake buat tempat kue, dodok dan rumahnya tak akan dibawa ikut dengan kami.
Akuk baik, dia selalu cerita macam-macam, semuuuua kehidupannya, dia supel dan aku rasa, dia juga akan menjadi teman terbaikku seperti kipi dan kuni.
Tapi tadi dia mengacuhkanku, dia tak mau melihat mukaku padahal dari tadi aku senyum kearahnya dan siap mendengarkan ceritanya lagi,aku juga sudah mempersiapkan cerita tentang kehidupanku buat kuceritakan kepadanya tapi dia mengacuhkanku ya ternyata dia tidak menganggapku sebagai teman. Rasanya ingin menangis tapi kutahan sekuat tenaga aku tak mau jadi bahan tertawaan mereka.  Mungkin aku memang bukan temannya saat ia bersama dodok dan rumahnya si tupi. Dan aku merasa lagi, mungkin aku tak sama dengannya, aku dianggap berbeda karna warnaku tak sama dengan mereka.

Hmm aku betul-betul merindukan kedua sahabatku..sahabatku yang meskipun kami berbeda karna kami memang diciptakan punya tugas yang berbeda-beda tapi mereka adalah sahabat yang benar-benar tidak melihat kekuranganku, tidak melihat tampilanku yang sangat sederhana dan tidak tampak hebat ini, tidak mempertanyakan kenapa badanku tidak seperti mereka (seperti pertanyaan si dodok dan akuk barusan - aku tau itu cuma pertanyaan basa basi atau kalau bukan pertanyaan yang merendahkanku), mereka selalu mendukungku di saat aku bercerita tentang kesedihanku, mereka menghiburku..dan meyakinkanku kalau tubuhku berguna, itulah sebabnya aku sering digunakan dan dibawa kemana-mana..ya mereka memang teman yang bijaksana dan aku beruntung bertemu dengan mereka..kuni dan kipi :)




terinspirasi dari botol minumanku yang sudah agak peot tapi aku slalu senang memakainya meskipun ada pimi, botol minuman berwarna pink saudara kembar si dodok dan akuk :)

Tidak ada komentar: